Belajar Bahasa Arab sebagai Bahasa Asing

Belajar Bahasa Arab Di Pare

Beberapa Isu Utama dalam Belajar Bahasa Arab sebagai Bahasa Asing

Berikut ini adalah daftar singkat isu yang berkaitan dengan belajar dan mengajar bahasa Arab sebagai bahasa asing. Hal ini dimaksudkan untuk memberi gambaran umum tentang fitur-fitur ini, dan tidak dengan cara apapun menjadi daftar yang lengkap. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Tata Bahasa Referensi Standar Modern Arabic (Cambridge University Press, 2005) atau perkenalan Mary Catherine Bateson yang sangat baik untuk Buku Pegangan Arab dan Bahasa Arab (Georgetown University Press, 2003).
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare

1. Asal Bukan Indo-Eropa

Bagi pelajar bahasa Indo-Eropa yang berbahasa Inggris, masukan bahasa asing (baik tertulis dan lisan) dalam beberapa kasus setidaknya dapat dipahami sebagian karena item linguistik kognitif (misalnya, industrie Perancis untuk industri bahasa Inggris, "kata kerja bahasa Prancis danser untuk bahasa Inggris "menari", dll.), struktur kata dan proses gramatikal yang familiar (misalnya, membuat kata benda jamak dengan menambahkan akhiran seperti '-s'). Bahasa Arab bukan milik keluarga bahasa Indo-Eropa; itu milik keluarga Semit, yang juga mencakup bahasa Ibrani, Amharik, dan bahasa Aram. Oleh karena itu, hanya sedikit yang mengerti bahasa Inggris, dan pembelajaran kosa kata adalah salah satu tantangan terbesar dalam belajar bahasa Arab. Selain itu, ada perbedaan struktural dan konseptual yang mencolok (seperti bentuk jamak yang rusak untuk kata benda dan adanya kategori "ganda" untuk kata benda, kata sifat, kata kerja dan kata ganti) yang memerlukan waktu bagi penutur bahasa Inggris untuk menginternalisasi.
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare

2. Naskah Non-Romawi

Tulisan Arab bersifat kursif dan dibaca dari kanan ke kiri. Karena bersifat kursif, huruf-huruf dalam kata-kata terhubung, agak seperti tulisan tangan Inggris, dan untuk pemula, skripnya mungkin terlihat tidak dapat ditembus. Meski terlihat rumit, bagaimanapun, ortografi bahasa Arab sebenarnya lebih sistematis daripada bahasa Inggris, dengan lebih baik "fit" atau konsistensi antara ejaan dan pengucapan. Pencapaian menguasai aksara Arab merupakan faktor motivasi tinggi bagi siswa bahasa, dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15-18 jam pelajaran untuk menyelesaikan kursus universitas yang normal. Sejak saat itu, siswa hanya boleh menulis dalam aksara Arab. Penting bagi siswa bahasa Arab untuk tidak bergantung pada bentuk transliterasi apapun karena akan mengganggu dan menunda pemahaman terakhir mereka tentang naskah asli dan perolehan korespondensi naskah suara. Aspek Arab yang sangat menyenangkan (menuntut!) Dari naskah Arab adalah bahwa vokal pendek tidak terlihat. Vokal panjang ditulis dalam kata-kata, tapi bukan vokal pendek. Meskipun demikian vokal pendek tentu saja ada di sana dan harus diucapkan saat berbicara atau membaca dengan suara keras.
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare

3. Sistem Fonologis, Infungsional dan Syntikasi yang Kompleks

Bahasa Arab memiliki beberapa fonem yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa Eropa di dalam bahasa repertoar mereka. Ini termasuk faring, uvulars, dan konsonan yang dipercepat, serta perbedaan vokal vokal ("pendek" dan vokal "panjang"). Arab juga memiliki sistem morfologi yang kompleks dan sangat terpengaruh dibandingkan dengan bahasa Inggris. Misalnya, ada tiga kasus yang berbeda (nominatif, genitif dan akusatif) dan ada delapan kata benda yang berbeda.
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare

4. Diglossia

Diglossia mengacu pada fakta bahwa orang Arab membaca dan menulis satu bentuk bahasa (bentuk yang disebut "tinggi"), namun untuk komunikasi sehari-hari sehari-hari mereka berbicara bahasa varian yang berbeda secara substansial. Selain itu, bahasa sehari-hari (dialek) yang diucapkan berbeda-beda dari satu wilayah ke wilayah lain di dunia Arab, dan walaupun beberapa bahasa geografis yang dekat saling terkait, mereka yang dipisahkan oleh jarak yang jauh (seperti, misalnya, orang Maroko dan Kuwait) biasanya tidak. Bentuk lisan ini telah berevolusi lebih dari satu milenium untuk mengakomodasi kebutuhan eksistensi sehari-hari, dan merupakan bahasa yang vital, canggih, kompleks, dan beragam; Namun, mereka tidak dianggap sesuai untuk komunikasi tertulis dan oleh karena itu tidak dituliskan. Ini berarti bahwa varian yang diucapkan bebas berevolusi dan beradaptasi dalam kosa kata, tata bahasa dan gaya mereka, sedangkan aturan gramatikal untuk bahasa tertulis tetap pada dasarnya seperti pada abad ketujuh dan kedelapan, AD Ini juga berarti bahwa kesenjangan antara yang tertulis dan bentuk lisan cukup banyak dan meningkat seiring berlalunya waktu. Penutur bahasa Arab asli berfungsi dalam rangkaian kompetensi linguistik yang mencakup berbagai kinerja aktual. Ragam kompetensi ini, tentu saja, diperoleh dalam jangka waktu yang panjang yang mencakup pengalaman belajar formal dan informal. Dalam membangun sebuah program bahasa Arab, dalam melatih guru bahasa Arab, dan dalam merancang tujuan pengajaran, metodologi, dan dalam memilih materi pedagogis, diglosia harus selalu diingat. Fakta kehidupan di dunia Arab adalah bahwa ada keragaman dialek dan perbedaan antara bentuk bahasa yang tertulis dan lisan. Kedua bentuk itu diperlukan untuk kompetensi komunikatif penuh.
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare
Kursus Bahasa Arab Al-Azhar Pare

Komentar

Postingan populer dari blog ini